Jumat, 01 Februari 2013

Ciri-ciri Orang Yang Berpikir Positif

1.       Selalu bersyukur
2.       Selalu berpikiran positif.
3.       Cepat menghilangakan pikiran negatif.
4.       Pikirannya selalu terbuka terhadap saran maupun ide
5.       Selalu menggunakan bahasa tubuh yang positif.
6.       Tidak mendengarkan gosip/isu yang tidak jelas asal usulnya.
7.       Langsung bertindak
      8.       Peduli pada citra diri (inner beauty).

Sifat Yang Harus Dihindari Oleh Guru

1.    Memiliki kebiasaan terlambat
2.    Malas bekerja
3.    Pulang sebelum waktunya
4.    Hanya berpikir tentang hak
5.    Memiliki kecenderungan protes
6.    Selalu curiga
7.    Suka menghilang dalam jam kerja
8.    Santai dalam bekerja
9.    Suka memprovokasi teman
10.    Suka menunda-nunda pekerjaan
11.    Disiplinnya rendah
12.    Bekerja asal-asalan
13.    Lari dari tanggung jawab
14.    Pura-pura sibuk
15.    Suka menggunakan alasan sakit
16.    Senang kalau atasannya pergi
17.    Mahir cari alasan
18.    Suka bohong
19.    Suka menjual nama orang lain

Sifat-Sifat Guru Yang Harus Dikembangkan



  1. Mau bekerjasama dan demokratis
  2. Ramah tamah dan suka mendengarkan orang lain
  3. Sabar
  4. Luas pandangan dan menaruh perhatian pada orang lain
  5. Penampilan pribadi yang menyenangkan dan sopan santun
  6. Jujur
  7. Suka humor
  8. Kemampuan kerja yang baik dan konsisten
  9. Menaruh perhatian pada problem-problem siswa
  10. Fleksibel dalam cara mengajar
  11. Bisa menggunakan pujian dan mau memperbaiki
  12. Pandai sekali dalam mengajar pada bidang studi/ mata pelajaran

Jumat, 26 Oktober 2012

PENGELOLAAN KELAS

Kemarin lusa (25/10/2012), sambil emosi sang guru .............
Ia bercerita tentang kejadian yang baru saja dialaminya ketika mengajar di kelas 73. Ada 2 anak yang main-main ketika ia masuk kelas, dan .................... ia merasa tidak mampu menangani atau 

Selasa, 16 Oktober 2012

KUIS 1

Ini khusus untuk Bapak atau Ibu Guru.
Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jujur.

SOAL 1
Pada awal pertemuan, Anda sudah membuat kesepakatan dengan seluruh siswa kelas 81, bahwa setiap ada pelajaran Matematika, mereka akan membawa penggaris.
Pada pertemuan ke-2, dari 28 siswa kelas 81 hanya 5 siswa yang membawa penggaris sedangkan yang lainnya tidak membawa dengan alasan LUPA, HILANG, PATAH, DIPINJAM TEMAN, dll, apa yang akan Anda lakukan wahai Bapak/Ibu Guru?

SOAL 2

Pada pertemuan ke-3, dari 27 siswa kelas 81 yang hadir ada 11 siswa yang tidak membawa penggaris, apa yang akan Anda lakukan wahai Bapak/Ibu Guru?

SOAL 3
Pada pertemuan ke-4, dari 28 siswa kelas 81,  Agung, Robert, Joko, dan Wawan tidak membawa penggaris, artinya ke-4 anak ini belum pernah membawa penggaris, padahal materinya adalah Persamaan Garis Lurus (PGL) yang kalau tidak punya penggaris sungguh akan merepotkan, apa yang akan Anda lakukan wahai Bapak/Ibu Guru?

SOAL 4
Pada pertemuan ke-5, dari 28 siswa kelas 81,  Joko, dan Wawan masih juga tidak membawa penggaris, artinya ke-2 anak ini belum pernah membawa penggaris selama kelas 8. Anda tahu mereka setiap hari membawa uang saku Rp 3.000,00 atau lebih untuk jajan, orang tuanya bekerja dengan pendapatan di atas Rp 1 juta per bulan, apa yang akan Anda lakukan wahai Bapak/Ibu Guru? (Catatan: harga penggaris Rp 1.500,00)

Jawablah:



======================================================16/10/2012===

SOAL UN 2013

Kemdikbud meluncurkan wacana baru mengenai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 yaitu akan membuat 20 paket soal berbeda bagi masing-masing peserta UN. Artinya, setiap siswa akan mengerjakan soal yang berbeda-beda sebab dalam satu ruang ujian, maksimum diisi 20 peserta. Konon, hal ini bertujuan untuk meminimalisasi kecurangan UN, misalnya siswa tidak bisa lagi saling mencontek. Apakah hal ini benar?

Guru yang paham tentang UN akan segera paham bahwa masalah kecurangan dalam UN bukan semata mengenai banyaknya paket soal. Tahun 2012 paket soal sebanyak 5 buah, artinya dalam satu ruang UN ada maksimum 4 siswa yang mengerjakan soal dengan paket sama. Lantas apakah mereka saling bekerja sama?
Jika iya, dan masalahnya tunggal demikian, maka solusi membuat 20 paket soal untuk 1 ruang ujian sangat tepat.

Namun masalahnya jika mereka tidak bekerja sama di dalam ruang ujian, misalnya mereka saling memberi jawaban di luar ruang ujian, membuat paket soal sebanyak 20 buah menjadi tidak tepat. Mestinya membuat 1000 paket sehingga tidak ada satu peserta pun yang akan mencontek temannya, ini jika dalam satu sekolah peserta UN-nya tidak lebih dari 1000 siswa.

Mungkin ada solusi lain yang paling tepat berkaitan dengan teknis UN, yaitu pengawas diberi hak sebebas-bebasnya untuk membagi paket soal kepada siswa tanpa melihat tempat duduk, nomor peserta, atau lainnya. Naskah soal dibagi secara acak, kemudian siswa mengerjakan soal tersebut , JADI SEANDAINYA SISWA COBA-COBA MENCARI KUNCI JAWABAN UN, ATAU ADA ORANG BAIK HATI MEMBAGI-BAGI KUNCI JAWABAN UN, mereka akan kecele sebab mereka tidak tahu akan mendapat paket berapa. Kalau ada 20 paket, maka SISWA atau ORANG BAIK HATI itu akan kerepotan karena harus membuat 20 kunci jawaban via-SMS misalnya. Apalagi jika paket soalnya ada 1000 buah, ini akan lebih bagus lagi. Syukur-syukur butir soalnya bukan sekedar beda nomor, sama isinya karena cuma diacak, tetapi betul-betul berbeda dan yang sama hanya kisi-kisinya saja.

Mudah-mudahan Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyadari hal ini. Jangan kaget nanti kalau kelulusan UN nasional rata-rata cuma 30% lebih sedikit, sebab memang itu realitanya. Selama ini kita cuma ditipu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga kelulusan UN bisa fantastis mendekati 100% dan nilai rata-rata UN juga fantastis mendekati 10. Bohong.

=======================================================16/10/2012=